Sebagaimana halnya orang akan ragu melakukan perjalanan tanpa peta dan buku panduan, begitulah kaum Muslim membawa Al-Qurãn; buku panduan mereka, buku petunjuk dan peta perjalanan mereka, untuk memimpin mereka menempuh kehidupan di dunia ini hingga mencapai sukses di akhirat kelak.
Umat manusia mencapai keagungan sampai ke tingkat kemaharajaan yang berakhir dengan pengrusakan diri sendiri melalui penyakit, kekerasan, penindasan dan perang. Bahkan di dunia masa kini, manusia yang menguasai teknologi tinggi dan kemajuan, merusak diri sendiri dengan masalah keluarga, keputus-asaan, depresi, bunuh diri, penularan penyakit seksual, yang merupakan hasil dari kebingungan dan pendekatan palsu terhadap kehidupan, yang meletakkan kepentingan pada kecantikan dan kekayaan, serta membiarkan orang miskin, lemah dan tidak cantik menjadi sama sekali tak bernilai dan kehilangan harapan.
Pornografi anak-anak, pelacuran, penyalah-gunaan obat, korupsi, kepincangan sosial, menopoli uang dan barang, dan pengingkaran umum terhadap Tuhan, menimbulkan keruntuhan kepada semua yang bukan merupakan bagian dari minoritas elit dunia modern, yang memiliki bank-bank, perusahaan-perusahaan multi nasional dan kekuasaan ekonomis.
Para sejarahwan sepakat bahwa zaman terbaik dalam sejarah dunia adalah 80 tahun atau lebih sejak kehadiran Nabi Muhammad. Mereka sampai pada simpulan demikian setelah melakukan analisis terhadap faktor-faktor keamanan, keadilan, kedamaian, kesetaraan dan kemajuan. Apakah gerangan yang telah mengubah kaum pengelana padang pasir menempati posisi terpuji? Jawaban sederhananya adalah bahwa kehadiran Al-Qurãn membawa dampak alami terhadap tubuh, pikiran dan semangat setiap orang yang memasrahkan diri pada kebenaran Allah, yang harus dijunjung tinggi dan dipatuhi.
Al-Qurãn memetakan posisi manusia di hadapan Allah, di hadapan sesama manusia, dan di hadapan seluruh makhluk. Dengan bimbingan Al-Qurãn, kaum Muslim tahu apa yang diharapkan Sang Pencipta terhadap mereka. Mereka tahu hak sesama manusia atas mereka, bahkan hak hewan dan alam. Para Muslim menyadari tanggung-jawab luarbiasa mereka untuk bertindak sebagai ‘wakil’ (khalifah) Allah di bumi ini, dalam menjaga kelestarian makhlukNya.